Judesnya Costumer Service Bank Rakyat Indonesia Cabang Kaliasin, Surabaya. Ketika itu, internet banking saya terblokir, gara-gara salah memasukkan username-password sebanyak 3 kali. Setelah 3 bulanan saya menggunakan internet banking BRI, saya selalu dijengkelkan dengan permintaan token yang selalu terlambat! Permintaan token jam 6 pagi, baru muncul 15 menit kemudian di HP. Hal ini menyebabkan proses transfer yang sangat lambat!! Dan juga mengakibatkan pengiriman SMS token berkali-kali yang tentunya mengambil pulsa saya berkali-kali, meski yang dibutuhkan hanya satu token.
Seharusnya system BRI bisa menolak permintaan token bila terjadi berulang-ulang, supaya tidak menyebabkan pulsa tersedot.
Jengkel karena hal itu, keesokan harinya saya mengirimkan pesan kepada operator e-banking yang berisi kekesalan saya terhadap system e-banking. Keluhan-keluhan yang keras juga dapat dilihat di facebook "BRI" dan ini(entah ini resmi atau tidak). Meskipun fans page ini tidak resmi, seharusnya BRI bisa merawat keluhan-keluhan itu dengan meresponnya secara profesional. Bukan dengan menyuruh konsumen menelpon ke Call Center !!
Call Center selain sangat menguras pulsa konsumen karena sifatnya telpon premium, operator telpon BRI juga terkesan berbelit-belit, mengikuti pola-pola robot, kata-kata yang cenderung dihafal dan mengulur waktu. Pernah saya di interogasi mulai nama, alamat tanggal lahir, nama ibu, email, dst. Sebenarnya saya cukup mengucapkannya dengan sehempas nafas, tanpa perlu tanya jawab yang panjang lebar, sehingga pulsa saya habis namun permasalahan masih belum terselesaikan untuk telpon yang ke tiga kalinya. Karena operator yang pertama, kedua, dan ketiga adalah orang yang berbeda sehingga penanganan masalah tercerai berai.
Kesal dengan CS Call Center, saya langsung menuju ke gedung BRI Kaliasin. Gedungnya mewah dan terlengkap di Surabaya. Ada fasilitas telpon ke Call Center Jakarta secara gratis disana.
Dengan membawa kartu ATM, buku tabungan dan KTP saya menghadap yesi (si Costumer Service). Dengan wajahnya yang judes dia mengulang kembali pertanyaan-pertanyaan manual seperti ketika saya menelpon CS Call Center. Saya pun mengulangi jawaban-jawaban yang sama. Sepertinya dia sedang menstruasi, sehingga kata-katanya mulai tajam dan cenderung memotong pembicaraan saya. Saya tegaskan bahwa saya tidak mau menelpon lagi, karena saya sudah terkuras pulsa saya hanya untuk membuka blokir e-banking saya. Selanjutnya ia memutuskan untuk langsung meregister ulang saya untuk didaftakan e-banking. Proses pengulangan pemasukan PIN ATM, Password e-banking diulangi sampai 4 kali. Sepertinya ia masih pemula sehingga terjadi pengulangan seperti itu. Terakhir ia mencoba me-loginkan akun yang telah "berhasil" diregisterkan. Namun sialnya, ia mengatakan web e-banking sedang bermasalah. Dan saya pun di potong pertanyaan-pertanyaan saya dengan jurus mengusir konsumen "ada pertanyaan lain lagi pak?"
Saya pun pulang dengan menggerutu. Parkir sepeda motor di luar gedung Rp. 2.000 tanpa di beri karcis.
Setibanya di rumah saya coba login di ib.bri.co.id dan hasilnya kode aktifasi token saya sampai saat ini belum aktif.. fuck BRI!!
update: awal november ini saya ke kantor kaliasin lagi, dan kelupaan membawa buku tabungan, si costumer service menolak, karena persyaratan pembukaan blokir e-banking karena kesalahan no HP adalah dengan membawa : 1-kartu ATM, 2- Buku rekening, 3- KTP. Padahal ketiga barang itu sudah pernah diverivikasi pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.. aneh